15 Games Berbahaya Bagi Anak Versi Kemdikbud

- Pewarta

Sabtu, 30 April 2016 - 02:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ini Madrasah | 15 Games Berbahaya Bagi Anak Versi Kemdikbud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah merilis 15 game berisikan kekerasan dan berbahaya untuk anak-anak. Oleh karena itu, orang tua diminta agar untuk selalu mengawasi atau memantau kegiatan main game anak-anak mereka.

15 game yang berbahaya bagi anak karena mengandung kekerasan ketidakpantasan tersebut adalah:

  1. Call of Duty
  2. Conflict Vietnam
  3. Carmageddon
  4. Counter Strike
  5. Shelshock
  6. Cross Fire
  7. Raising Force
  8. Mortal Combat
  9. World of Warcraft
  10. War Rock
  11. Bully
  12. Point Blank
  13. Atlantica
  14. Future Cop
  15. Grand Theft Auto (GTA).

Sesungguhnya pada cover game-game tersebut telah tercantum rating atau batas usia. Misalnya saja game GTA yang tertuang rating M yang berarti mature/17+. Artinya game yang berisi adegan perkelahian, balapan dan godaan wanita nakal tersebut hanya boleh dimainkan orang yang telah berusia lebih dari 17 tahun. Begitupun dengan game perang Call of Duty berkode rating M. Adapun game mistik World of Warcraft berkode rating T (teen/12+).

Baca juga:  Manfaat Kesehatan Mental dari Praktik Islam

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengingat bahaya dari dampak 15 Games tersebut, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-Dikmas) Kemdikbud, Harris Iskandar, meminta kepada orang tua supaya mengawasi dan mendampingi anak-anaknya ketika main game.

“Saya akui hal itu susah. Saya sendiri memiliki anak SMA, juga sulit mengontrol main gamenya,’’ katanya, seperti dikutip dari Jawa Pos, Kamis (14/4).

tips untuk menangani anak-anak yang kecanduan game

Wahyu Farrah Dina, Direktur Indonesia Herritage Foundation (IHF), mengatakan bahwa terdapat banyak tips untuk menangani anak-anak yang terlanjur kecanduan game. Sebagai contoh, orang tua membuat sununan jadwal kegiatan sebagai pengganti main game. Olahraga dan seni dapat dijadikan alternatif.

Baca juga:  Aplikasi Belajar Matematika Terbaik

Tips selanjutnya, secara bertahap menjauhkan konsol dan software game dari anak-anak. Letakkan konsol game di ruang terbuka, seperti ruang keluarga dan ruang tamu. Jangan mengenalkan game ke anak-anak saat di bawah usia delapan tahun. Kecuali jika game tersebut merupakan edukatif.

Demikian info tentang 15 Games Berbahaya Bagi Anak Versi Kemdikbud dari Situs Pendidikan dan Berita Madrasah.

Baca juga :

  Daftar Kegiatan Menyambut Hardiknas
  SK Penetapan NRG 2015 Kemenag
  Download Juknis Penggunaan Dana Operasional Pendataan Pendidikan Islam

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Manfaat Kesehatan Mental dari Praktik Islam
Iklan rokok, pastikan tidak ada di warung dekat sekolah
Wakil Presiden optimis pesantren memiliki fasilitas dan kegiatan yang mendukung
Bagaimana para pemimpin dapat membongkar ekosistem startup
Istilah Dalam Panduan Aman PTM Terbatas Saat Covid-19
Merdeka Belajar ala Mendikbud Nadiem Makarim
17 Contoh Majas Alegori Yang Benar
Aplikasi Belajar Matematika Terbaik

Berita Terkait

Senin, 25 September 2023 - 21:33 WIB

Pendaftaran Seleksi CPNS dan PPPK Kemenag Tahun 2023 Telah Dibuka Hingga 9 Oktober, Ini Cara dan Syaratnya

Senin, 25 September 2023 - 20:51 WIB

Pengisian DRH dan Pemberkasan PPPK Hasil Optimalisasi Dibuka Hingga 28 September 2023, Ini Ketentuannya

Selasa, 12 September 2023 - 18:29 WIB

Menag Berharap Indonesia Menjadi Teladan Toleransi di Seluruh Dunia

Jumat, 8 September 2023 - 20:40 WIB

Peningkatan Tata Kelola Keuangan Sebuah Keharusan: Menteri Agama

Kamis, 7 September 2023 - 17:28 WIB

Bantuan Gebyar Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika

Senin, 4 September 2023 - 20:20 WIB

Jangan Pilih Pemimpin yang Gunakan Agama sebagai Alat Politik: Menag

Jumat, 1 September 2023 - 14:37 WIB

Menag Usul Kenaikan Honor Penyuluh Agama Non-PNS kepada DPR

Selasa, 29 Agustus 2023 - 18:16 WIB

Islam Mendorong Toleransi dan Keberagaman: Pesan dari Menag

Berita Terbaru