Info Madrasah: Rp36M untuk Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) – Usaha Kementerian Agama dalam memperluas kesempatan pendidikan bagi para santri di perguruan tinggi terus meningkat. Lewat Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kemenag menganggarkan Rp36miliar untuk membiayai Program Beasiswa Santri Berprestasi atau yang biasa disebut PBSB.
Rp36M tersebut dialokasikan untuk membiayai beasiswa bagi 1.138 santri yang masih berlangsung dan 250 lagi santri baru yang akan diterima di tahun in. Hal itu dikatakan Kasubdit Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren Kemenag Ainur Rofiq, di Jakarta, Jumat (17/02) lalu.
PBSB dibuka oleh Kementerian Agama mulai tahun 2005. Hingga saat ini, tidak kurang dari 3.800 santri sudah mendapatkan akses belajar di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, mulai dari UIN, ITB, UGM, UNAIR, ITS, dan perguruan tinggi lainnya.
Mereka yang telah lulus kini banyak berkiprah sebagai profesional pada bidangnya masing-masing, mulai dari teknokrat, dokter, pendidik pesantren dan madrasah, serta lainnya. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang meneruskan kuliah di luar negeri, baik Eropa maupun Asia.
Sasaran Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) adalah santri pondok pesantren yang terdaftar resmi di Kemenag dan lembaganya mempunyai nomor statistik pondok pesantren (NSPP). Dan yang penting juga, santri bersangkutan harus tinggal di pesantren (mukim), minimal selama 2 tahun.
Mereka yang dapat mendaftar adalah para santri yang juga merupakan siswa tingkat akhir dan lulus pada tahun 2017 di Madrasah Aliah binaan pondok pesantren. Atau, santri lulusan pesantren muadalah/pesantren salafiyah dengan ijazah Paket C yang diselenggarakan oleh pondok pesantren. Khusus para santri yang akan mendaftar di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur, mereka harus hafal (hafiz) Quran minimal 10 juz.
Santri yang lulusan SMA/SMK saat ini belum bisa mengikuti program beasiswa ini. Hal ini disebabkan programnya bersifat afirmasi untuk santri yang selama ini kurang tersentuh atau kurang memperoleh kesempatan dalam mendapatkan akses ke pendidikan tinggi yang bermutu.
Bagi para santri yang dinyatakan lulus seleksi dan diterima di perguruan tinggi, akan memperoleh beasiswa berupa biaya kuliah sampai selesai serta living cost (biaya hidup) selama menjadi mahasiswa. Bahkan, khusus untuk program studi yang memerlukan tambahan pendidikan khusus, seperti kedokteran, Kemenag juga akan menyediakan anggarannya sampai mereka benar-benar lulus sebagai dokter.
Pendaftaran PBSB 2017
Pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dibuka pada akhir Maret 2017. Pendaftaran dilakukan secara online sehingga dapat diakses dari seluruh Indonesia. Proses seleksinya juga dilakukan secara ‘online’ dengan cara tes berbasis computer atau computerized based test/CBT. (Informasi lengkap terkait PBSB dapat diakses melalui website http://pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id/).
Adat tiga belas perguruan tinggi yang telah menjadi mitra Kementerian Agama dalam program beasiswa tersebut. Ketiga belas perguruan tinggi tersebut meliputi IPB Bogor, UGM Yogjakarta, UPI Bandung, ITS Surabaya, dan Unair Surabaya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Khusus bari para santri di wilayah Indonesia Timur, kini Kemenag membuka akses PBSB di UIN Sultan Alauddin Makassar dan Universitas Cendrawasih Jayapura.
Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para santri untuk memilih program studi umum dan agama yang sesuai dengan minat, bakat, dan kompetensi dasarnya. Khusus program studi umum, program yang bisa dipilih adalah kedokteran, keperawatan, serta teknik informatika. Aapun program studi agama, terdapat pilihan seperti ilmu falak, tasawuf, dan bahasa.