RaKor Ditjen Pendidikan Islam Membahas Isu-Isu Aktual

Ini MadrasahRapat Koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama 2016 diadakan dalam dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi program pada hari Kamis 3 Maret 2016 di Jakarta. Dalam rakor tersebut dibahas isu-isu aktual. Rapat dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin dan dihadiri oleh Sekretaris, para Direktur serta para pejabat eselon III dan IV di jajaran Ditjen Pendidikan Islam.

Dalam sambutannya, Dirjen Pendidikan Islam menyampaikan visi pendidikan Islam di Indonesia yang menjadi rujukan pendidikan Islam dunia. Pendidikan Islam mempunyai banyak bonus : demografi, ormas Islam yang kuat dan moderat serta keberagaman. Menjadikan Indonesia sebagai kiblat pendidikan tidak akan terjadi jika tidak diawali dari bawah dengan cara meyakinkan kepada semua stakeholder pendidikan Islam.

Baca juga:  Video Ujian Nasional

Ditjen Pendidikan Islam memerlukan energi besar dalam mengarungi pelaksanaan program di tahun 2016 ini mengingat cakupan program kerjanya yang teramat luas. Oleh karenanya, Dirjen Pendidikan Islam mengajak kepada semua jajarannya untuk terus meneguhkan komitmen dalam menjalankan tata kelola pendidikan yang baik. Tata kelola yang baik merupakan faktor mendasar dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Dirjen Pendis juga meminta kepada semua pejabat eselon II dan III supaya membuat grand design program kerja sapai Tahun 2019 disertai langkah-langkah nyata yang diperlukan dalam pencapaian tujuan. Ada beberapa penekanan khusus kepada setiap Direktorat dengan penjabaran seperti berikut ini:

Baca juga: Panduan Berbicara pada Anak tentang Kejahatan Terorisme

Direktorat Pendidikan Tinggi Islam

  1. Demi tercapai target 1 juta mahasiswa pada Tahun 2019, hal yang harus dilakukan adalah melakukan akselerasi atau percepatan pembukaan program studi tanpa mengenyampingkan standar dan mutu. Dipetimbangkan juga konsekuensinya seperti penambahan dosen dan infrastruktur yang dibutuhkan. Hal tersebut dilakukan demi meningkatkan Angka Partisipsasi Kasar (APK) yang cuma sekitar 4% dari 32% capaian APK seluruh PT di Indonesia.
  2. Melakukan transformasi kelembagaan, targetnya adalah perubahan PTKI Swasta menjadi PTKIN, STAIN menjadi IAIN dan IAIN menjadi UIN. Sehingga harus ditargetkan pada tahun 2019 semua STAIN dan IAIN yang ada saat ini sudah berganti menjadi IAIN dan UIN.
  3. Melakukan perbaikan di dalam manajemen Program 5000 Doktor di Tahun 2016.

Direktorat Pendidikan Madrasah

  1. Persoalan tata kelola guru yang teramat kompleks dan hanya dikelola oleh unit setingkat eselon III, berbeda halnya dengan Kemendikbud yang dikelola oleh eselon I. Padahal Ditjen Pendis mengelola tidak kurang dari 1 juta guru atau sekitar 25% dari keseluruhan jumlah guru nasional. Atas pertimbangan tersebut, mendesak dibentuk Direktorat baru yang secara khusus menangani guru.
  2. Tentang sarana dan prasarana, Dirjen menantang kepada Direktorat Pendidikan Madrasah agar membuat kajian yang mendalam dan menyeluruh tentang sarana dan prasarana yang dibutuhkan sampai Tahun 2019, mem-planing visibility study guna mendapatkan prakiraan kebutuhan dana dalam rangka menuntaskan persoalan sarana prasarana. Langkah ini harus dilakukan jika ingin mempercepat infrastruktur pendidikan.

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

Di tahun 2016 ini, program Ma`had Aly harus menjadi prioritas utama Direktorat PD-Pontren. Mengingat program ini sangat ditunggu masyarakat karena meupakan perpaduan antara perguruan tinggi dan pondok pesantren. Sangat diharapkan di setiap provinsi terdapat minimal 1 lembaga Ma`had Aly guna mencetak kader ulama yang unggul dan mempunyai semangat tafaquh fiddin. Maka mendesak untuk segera disiapkan semua kebutuhan akan infrastruktur, termasuk didalamnya adalah infrastruktur regulasi yang berhubungan dengan Ma`had Aly.

Direktorat Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Islam di Indonesia merupakan tanggungjawab penuh Kementerian Agama, c.q. Ditjen Pendidikan Islam. Pendidikan karakter terhadap anak-anak di sekolah harus ditingkatkan. Harus dipikirkan juga pengajaran multikultural, agar dapat menghargai orang lain dan diri sendiri.

Baca juga:  Download Infografis UN 2016

Sesi selanjutnya, setiap Direktur menyampaikan prioritas program dan isu-isu aktual pada setiap Direktorat. Jalannya rapat koordinasi berjalan menarik dan ada banyak masukan maupun berbagai pertanyaan yang disampaikan oleh peserta.

Demikian info tentang  RaKor Ditjen Pendidikan Islam Membahas Isu-Isu Aktual dari Situs Berita Madrasah, Pendidikan, dan Kemenag.

Posting Komentar untuk "RaKor Ditjen Pendidikan Islam Membahas Isu-Isu Aktual"