Kemenag Susun Buku Teks PAI Sekolah

- Pewarta

Selasa, 20 November 2018 - 02:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemenag Susun Buku Teks PAI Sekolah Kementerian Agama saat ini sedang mempersiapkan penyusunan buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk sekolah, dari SD hingga SLTA.

Seiring dengan perubahan regulasi, Khusus buku pendidikan keagamaan, penyiapannya diserahkan kepada Kemenag. Hal ini berbeda dengan sebelumnya yang terpusat pada Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk).

Tugas Kemenag menyusun Buku PAI sekolah tertuang dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perbukuan yang merupakan breakdown dari UU Sistem Perbukuan yang telah disahkan di bulan April 2017. Dalam salah satu pasalnya disebutkan bahwa muatan keagamaan dalam buku pendidikan adalah tanggung jawab menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama. Tentu saja dalam hal ini adalah Kementerian Agama.

Baca juga:  Rekrutmen 3402 Dosen Tetap Bukan PNS Kemenag Tahun 2016

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, Direktorat Pendidikan Agama Islam mulai menggarap 12 buku PAI dari kelas I hingga kelas XII. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, memerintahkan supaya dilakukan uji publik terlebih dahulu terhadap buku-buku yang disusun sebelum proses penggandaan buku secara besar-besaran.

“Buku PAI harus sarat nilai keagamaan dan mudah diinternalisasikan kepada anak didik, bisa ditransformasi, efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, dan mengutamakan karakter keberagamaan anak di sekolah,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin.

Baca juga:  Kemenag Menggandeng Yohanes Surya, Terapkan Metode Gasing di Madrasah

Hal lain yang harus diperhatikan dalam menyusun buku PAI sekolah bahwa buku harus bisa dipahami guru PAI. Hal itu dimaksudkan agar para guru mampu menerjemahkan bahan ajar dan dikaitkan dengan kehidupan keseharian.

“Sebagai contoh tentang shalat. Shalat tidak sekedar ritualitas yang berawal dari takbir dan berakhir dengan salam. Seorang guru harus bisa menjelaskan makna kandungan takbir, tahmid sampai dengan salam dalam kontek kehidupan sehari-hari siswa,” terangnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pendaftaran Seleksi CPNS dan PPPK Kemenag Tahun 2023 Telah Dibuka Hingga 9 Oktober, Ini Cara dan Syaratnya
Pengisian DRH dan Pemberkasan PPPK Hasil Optimalisasi Dibuka Hingga 28 September 2023, Ini Ketentuannya
Kemenag Menggandeng Yohanes Surya, Terapkan Metode Gasing di Madrasah
Menag Berharap Indonesia Menjadi Teladan Toleransi di Seluruh Dunia
Peningkatan Tata Kelola Keuangan Sebuah Keharusan: Menteri Agama
Bantuan Gebyar Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika
Jangan Pilih Pemimpin yang Gunakan Agama sebagai Alat Politik: Menag
Menag Usul Kenaikan Honor Penyuluh Agama Non-PNS kepada DPR

Berita Terkait

Senin, 25 September 2023 - 21:33 WIB

Pendaftaran Seleksi CPNS dan PPPK Kemenag Tahun 2023 Telah Dibuka Hingga 9 Oktober, Ini Cara dan Syaratnya

Senin, 25 September 2023 - 20:51 WIB

Pengisian DRH dan Pemberkasan PPPK Hasil Optimalisasi Dibuka Hingga 28 September 2023, Ini Ketentuannya

Selasa, 12 September 2023 - 18:29 WIB

Menag Berharap Indonesia Menjadi Teladan Toleransi di Seluruh Dunia

Jumat, 8 September 2023 - 20:40 WIB

Peningkatan Tata Kelola Keuangan Sebuah Keharusan: Menteri Agama

Kamis, 7 September 2023 - 17:28 WIB

Bantuan Gebyar Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika

Senin, 4 September 2023 - 20:20 WIB

Jangan Pilih Pemimpin yang Gunakan Agama sebagai Alat Politik: Menag

Jumat, 1 September 2023 - 14:37 WIB

Menag Usul Kenaikan Honor Penyuluh Agama Non-PNS kepada DPR

Selasa, 29 Agustus 2023 - 18:16 WIB

Islam Mendorong Toleransi dan Keberagaman: Pesan dari Menag

Berita Terbaru